Pada suatu ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedang berada di gua hira,, tiba-tiba datang seorang malaikat dan berkata kepada Nabi :
اِقْرَءْ
Bacalah wahai muhammad, kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajukan udzur dengan berkata :
مَا اَنَا بِقَارِءٍ
“Saya tidak dapat membaca”.
Mungkin sebagian orang menganggap bahwasannya ketidakmampuan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam membaca adalah sebuah kekurangan, tetapi pada hakikatnya ini adalah sebuah kelebihan. Bagaimana tidak? kalau seandainya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dapat membaca dan menulis, tentu serangan orang-orang kafirin di dalam tuduhan bahwasannya al-Quran adalah buatan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam akan semakin kuat.
Tetapi ternyata faktanya berbeda, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diutus oleh Allah dalam keadaan ummi ( tidak dapat membaca & menulis ), tetapi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang membawa al-Quran yang dipenuhi dengan berbagai Asalib Lughowiyyah, dengan berbagai keindahan sastra arab yang sangat dalam maknanya, dan ini tidak mungkin bisa dilakukan oleh orang yang tidak dapat membaca & menulis.
(Pemateri : Ustadz Abu Ayub Ramadhan, M.A.)