Yang kedua yaitu belum mengetahui keutamaan-keutamaan orang yang berilmu. Kita mengambil Ibrah dari kisah Nabi Khidir Alaihissalam Wasallam ketika berkata kepada Nabi Musa Alaihissalam
اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا
Sesungguhnya Engkau tidak akan pernah sanggup bersabar bersamaku
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا
Dan Bagaimana engkau bersabar dengan sesuatu yang belum engkau mengetahuinya.
Adapun keutamaan orang-orang yang berilmu, Allah berfirman
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ
Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.
Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ
Yang artinya Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan jalan menuju surga.
Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
وَمَنْ يُرِدْ اللَّه بِهِ خَيْرًا يُفَقِّههُ فِي الدِّين
Barangsiapa yang menginginkan bagi dirinya suatu kebaikan maka Allah akan memudahkan memahami agama.
Dan ketahuilah ! Bahwasanya orang-orang yang berilmu atau para ulama adalah pewaris para nabi. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam
وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Yang artinya Ulama adalah pewaris para nabi dan para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham dan mereka hanya mewarisi ilmu barangsiapa yang mengumpulkannya maka dia telah bahagia. Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan orang yang berilmu.
(Pemateri : Ust. Abu Al-Qasim Minhajul Abidin)
