Betapa banyak orang di sekitar kita, dari kerabat-kerabat terdekat kita, yang mereka anti kepada dakwah sunnah, anti kepada dakwah tauhid. Bukan karena mereka tidak mencari kebenaran, bukan karena para asatidzah para ulama, para du’at tidak berdakwah di atas mimbar dan podium, tapi karena kita bakhil (pelit) untuk menyebarkan kebaikan ilmu, yang padahal itu semua ada di genggaman tangan kita, sehingga dakwah sunnah yang murni ini tidak sampai kepada mereka.
Apapun konten yang kita rasa dapat menjadi perantara hidayah bagi kerabat-kerabat terdekat kita, yang mereka belum mengenal dakwah sunnah dan dakwah tauhid, maka bersegeralah untuk menyebarkannya, segera jadwalkan, segera targetkan, misalnya, minimal dalam sehari saya akan memposting dan menyebar tiga konten dakwah Sunnah, Tauhid, dan amal jariyah. Dari ilmu yang bermanfaat yang di mana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Janjikan pahalanya akan tetap Mengalir walaupun kita sudah mati Itu pada saat ini itu semua berada di ujung jempol tangan kita. Hanya tinggal mau atau tidak Kita menggerakkan jempol kita untuk share berbagai konten-konten yang berisi materi Tauhid dan Sunnah.
Bisa jadi Allah belum memudahkan untuk kita menasehati ipar kita, paman kita, sepupu kita, tetangga kita, atau sahabat-sahabat kita karena ada rasa tidak enak, ada rasa malu, ada rasa segan kepada mereka. Atau kalaupun seandainya kita berani, bisa jadi kita tidak pandai membawakan dalil dan merangkai kata-kata yang indah untuk mereka tapi dengan kita menyebarkan konten-konten Tauhid dan Sunnah dari para Asatidzah fudhola lalu mereka melihat, menonton, mendengarkan dan merenungi postingan kita, bisa jadi Allah jadikan itu sebagai wasilah pembuka hidayah bagi mereka melalui kita.
Nabi sabdakan,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain, maka baginya pahala sebagaimana pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim 1893)
(Pemateri : Ustadz Abu Ayub Ramadhan, M.A.)