Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi di dalam sunannya, kata Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam
لَيْسَ المُؤْمِنُ بِالطَعَّانِ، وَلَا اللَعَّانِ، وَلَا الفَاحِشِ، وَلَا البَذِءِ
“Seorang mukmin itu pada hakikatnya bukanlah orang yang suka mencela, bukan orang yang suka mengutuk, bukan orang yang berperangai buruk, dan bukan orang yang suka mengucapkan ucapan yang kotor.”
Bagaimana Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menyifati seorang mukmin di dalam hadits ini, bahwasannya seorang mukmin adalah orang yang memiliki perangai yang baik, yang memiliki akhlak yang mulia, apa yang keluar dari lisannya merupakan hal-hal yang terbaik yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala ciptakan di dunia ini.
Amalan-amalan yang agung yang Nabi perintahkan menunjukkan tentang bagaimana akhlak seorang mukmin itu kepada selain mereka, yang pertama adalah
أَفْشُوا السَّلاَمَ
“Sebarkanlah salam.” Dan ini khusus untuk seorang mukmin kepada mukmin. Orang mukmin dilarang mengucapkan salam kepada orang kafir.
وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ
“Berikanlah makanan.” Jangan menjadi orang yang pelit. Apa yang anda miliki di rumah berikanlah juga kepada orang yang membutuhkan di luar rumah anda.
وَصِلُوْا الْأَرْحَامَ
“Bersilaturahmilah/ sambung tali silaturahim”
وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Dan shalatlah kalian sedangkan manusia sedang tertidur.” Ini perintah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bagi seorang mukmin untuk melakukan shalat tahajjud.
Kalau kalian lakukan semua itu yang pertama menyebarkan salam, memberikan makanan, menyambung tali silaturahim lalu kemudian melakukan shalat malam kata Nabi Shallallahu alaihi sallam dalam hadits ini,
تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
“maka kalian akan masuk ke dalam surga dengan berbagai keselamatan” (HR. At-Tirmidzi 2485)
(Pemateri : Ustadz Abu Ayub Ramadhan MA)