Ustadz Syamsul, Lc. M.A. berkata,” Orang-orang syinqith, apabila belajar, khususnya menghafal Al-Quran, paling sedikit diulangnya seratus(100) kali. Kami punya guru, namanya Syaikh Muhammad Mukhtar Al-’Alawi Asy-Syinqithi. Beliau memiliki kitab, dan semua kitabnya adalah manzhum atau syair. Beliau juga memiliki kitab namanya Diwan (‘Perpustakaan’). Jadi, jika ingin seperti itu harus memperbanyak pengulangan. Pernah kami bertanya, saking beliau hafalannya yang begitu kuat dan karangannya banyak, ‘ya syaikh, antum memiliki kemampuan seperti ini, baik dalam karangan atau hafalan, bagaimana dulu belajarnya? Agar kami bisa meniru cara belajar antum’.
(Syaikh menjawab), ‘Seorang pelajar, ketika dia menghafal sesuatu, ulangilah paling sedikit/jangan kurang dari tujuh puluh lima (75) kali ulangan’. Kami sudah pernah mencoba lima puluh (50) kali. Memang belajar itu membutuhkan waktu yang panjang.”
Ustadz melanjutkan, “Dalam beberapa hal yang dikatakan Syaikh Wail Al-Hambali, ada beberapa poin yang harus diketahui dalam mempelajari ilmu. Yang pertama harus memiliki semangat yang tinggi. Yang kedua harus memiliki guru yang pasti. Yang ketiga hati dan semua pikiran kita harus siap dan terbuka untuk menerima ilmu yang akan diberikan oleh guru kita. ”
(Pemateri: Ustadz Syamsul, Lc. M.A.)