Anak-anak kita adalah aset termahal yang kita miliki di dunia maupun di akhirat. Kalau seandainya kita memberikan pendidikan agama yang benar, kita berikan kepada mereka kontrol khusus terhadap akidah dan akhlak mereka, maka kelak mereka akan menjadi pencetak pahala jariyah bagi kita semua.
Namun sangat disayangkan begitu banyak orang tua yang menyia-nyiakan kesempatan berharga ini. Banyak dari para orang tua yang hanya menggunakan harta di dalam memuaskan syahwat dan keinginan anak-anaknya. Sehingga tidak heran, ketika sang anak kemudian beranjak dewasa, maka dia akan mudah melakukan pelanggaran-pelanggaran syariat. Karena sejak kecil, dia sudah dibiasakan dan dibiarkan oleh orang tuanya untuk berinteraksi menggunakan HP (handphone). Dan dengan washilah (perantara) HP itu dia akan -dengan mudahnya- menonton ini dan itu, dia akan -dengan mudahnya- memainkan game ini dan itu. Bahkan tidak sedikit dari anak-anak kaum muslimin yang jatuh cinta kepada para aktor kafir dari drama-drama Korea.
Sehingga yang pada awalnya anak itu -seharusnya- menjadi pencetak pahala jariyah bagi kedua orang tuanya, akibat kelalaian ini dia menjadi pencetak dosa jariyah bagi orang tuanya. Di dalam surat at-Taghabun ayat 14 Allah berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْۚ
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…”
(Pemateri : Ustadz Abu Ayub Ramadhan MA)