Tholabul Ilmi (menuntut ilmu) adalah suatu ibadah dan suatu ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang membutuhkan kesabaran, sama halnya dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Sabar mempunyai makna “حبس نفسي” yaitu menahan diri atau menahan jiwa. Dan sabar mempunyai tiga macam, yang pertama
اَلصَّبْرُ عَلَى طَاعَةِ الله
yang kedua
اَلصَّبْرُ عَنْ مَعْصِيَةِ الله
dan yang ketiga
اَلصَّبْرُ عَلَى أَقْدَارِ الله
Apabila ada seorang tholibul Ilmi dia tidak sabar dalam mencari ilmu, kemungkinan ada tiga hal. Yang pertama belum mempunyai niat yang ikhlas dan tujuan yang lurus. Sudah seharusnya seorang tholibul Ilmi mempunyai niat yang ikhlas dan tujuan yang lurus. Apabila ada seorang tholibul Ilmi tidak mempunyai niat yang ikhlas dan tujuan yang lurus, maka seorang tholibul Ilmi tersebut mendapatkan ancaman dari Allah Azza wa Jalla. Dalam sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Yang artinya, “Barangsiapa yang mempelajari ilmu, yang seharusnya untuk menggapai wajah Allah, akan tetapi belajarnya ingin menikmati kenikmatan dunia, maka dia tidak akan pernah mendapatkan baunya surga” (Hadis riwayat Abu Daud). Dan apabila seorang tholibul Ilmi mempunyai niat yang ikhlas dan tujuan yang lurus maka tholibul Ilmi tersebut akan kokoh dan akan teguh di atasnya
(Pemateri : Ust. Abu Al-Qasim Minhajul Abidin)
